Ads 468x60px

Selasa, 18 Agustus 2020

Jurnal yang Baik Agar Terindex Scopus


Jurnal yang Baik Agar Terindex Scopus Bersaing dalam menulis jurnal agar lolos dalam lisensi jurnal nasional ataupun jurnal internasional membuat para akademisi seperti mahasiswa dan dosen berkompetisi lolos dalam platform jurnal Scopus. Pada artikel ini akan dibahas cara-cara yang tepat agar jurnal bisa lolos di platform Scopus.
Scopus merupakan platform yang memuat data ilmiah dan pustaka ilmiah dari berbagai disiplin ilmu untuk menjadi referensi para cendekiawan melakukan riset dan survei. Pada tahun 2004, seorang ilmuwan bernama Elsevier Scopus mengenalkan platform yang memuat pustaka ilmiah. Persaingan dalam penulisan jurnal juga dipelopori oleh platform data ilmiah lain seperti Web of Science (WOS).
jurnal terindex Scopus

Riset pangsa pasar

Dari jurnal-jurnal yang kita tulis harus memiliki alasan dan tujuan mengapa kita menulis jurnal terindex Scopus dengan topik itu. Hal ini menjadi target kita untuk riset pasar yaitu pasar apa yang cocok untuk jurnal kita. Selain itu kita juga harus mengetahui tren atau minat masyarakat yang akan menjadi calon pembaca jurnal kita. Topik apa yang akan kita angkat sebagai tombak minat pembaca.

Membuat ringkasan jurnal yang baik

Ringkasan merupakan hal yan penting karena memuat isi dari jurnal kita. Ringkasan harus padat, singkat dan jelas sehingga pembaca memahami isi dari jurnal kita. Untuk memudahkan dan memahami bagaimana penulisan jurnal, kita dapat membaca jurnal-jurnal yang lolos dalam Scopus untuk menjadi patokan dari segi format dan sebagainya.
Yang paling penting yaitu kontribusi bahasan dalam jurnal jurnal terindex Scopus kita bagi masyarakat. Bagaimana kita membahas topik tersebut dan melakukan penelitian kemudian menuliskannya dalam jurnal. Biasanya topik yang ditulis yaitu topik terkini dalam isu-isu ilmu pengetahuan atau penelitian yang memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Contohnya seperti penanggulangan sampah. Sehingga, jurnal kita bisa menjadi jurnal yang diterbitkan oleh Scopus.

Melatih diri sendiri untuk banyak menulis paper dan jurnal

Menulis jurnal tidak seperti menulis novel atau artikel biasa dikarenakan bahasanya harus singkat, padat dan jelas tapi juga harus memuat semua hal-hal penting dalam topik dan judul yang dibuat. Keahlian penulisan jurnal didasarkan pada penelitian atau survei yang telah dilakukan. Menulis jurnal bisa dilatih dengan cara sering menulis paper atau artikel ilmiah karena hal ini bisa dilatih agar terbiasa.
Ketika kita terbiasa menulis artikel ilmiah atau paper maka kita akan terbiasa bagaimana menulis ilmiah denga benar. Sehingga, kita akan terbiasa mengeksplorasi ide-ide penulisan ilmiah dalam jurnal terindex Scopus.

Menggunakan bahasa yang mudah dipahami

Jurnal yang akan diterbitkan atau jurnal yang sedang kita tulis harus memiliki bahasa yang mudah dipahami. Bagaimana kita menulisnya dengan bahasa ilmiah seperti topik sains dan penerapan teknologi namun juga bahasa yang lugas dan mudah dimengerti. Hal ini dikarenakan agar pembaca yang menjadi target kita memahami isi dari jurnal kita.
Penelitian mutakhir biasanya menjadi kunci pertama yang diloloskan dalam jurnal terindex Scopus atau penemuan yang belum ada sebelumnya. Namun, jika kita adalah penulis pemula kita bisa membahas topik-topik tentang memperbarui penelitian-penelitian dan penemuan lama.

Menarik banyak pembaca

Menarik minat pembaca adalah hal yang terpenting dalam penulisan jurnal. Hal ini dikarenakan ada pengaruh dengan isi konten jurnal kita. Topik-tpik yang menarik banyak pembaca adalah kunci utama. Di sisi lain, pembaca jurnal kita adalah orang-orang yang menilai jurnal kita apakah sudah baik atau belum.
Perhatikan juga artikel lain disini

Tidak plagiarisme

Plagiarisme adalah pelanggaran hukum dan moral. Artinya sangat dilarang keras melakukan plagiarisme yaitu menggunakan ide orang lain dengan cara copy-paste. Maka, sebagus apapun karya yang dibuat maka tidak layak dihargai karena hasil tiruan orang lain. Masyarakat tidak bisa mengapresiasi karya kita apabila hasil copy-paste dari karya orang lain. Sehingga kita tidak bisa mendapatkan penghargaan.
Dan yang paling parah adalah kita bisa dituntut secara hukum. Meskipun copy-paste jurnal terindex Scopus dari hasil karya sendiri yang telah diterbitkan tapi tetap saja dianggap plagiarisme. Maka kita harus menghindari plagiarisme karya.
Itulah beberapa cara yang tepat untuk menulis jurnal terindex Scopus dan bagaimana isi konten jurnal mempengaruhi minat para pembaca. Semoga artikel ini bermanfaat dalam latihan menulis jurnal.

0 comments:

Posting Komentar